Rabu, 13 Mei 2015

Menguak Eksotika Pulau Lombok



Pesona keindahan alam Pulau Lombok yang eksotis dan keunikan budaya masyarakat Suku Sasak membuat pulau tersebut menjadi salah satu destinasi wisata favorit para pecinta travelling.


Nama Pulau Lombok yang terletak di Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akhir-akhir ini semakin popular di kalangan pecinta wisata. Keindahan alamnya yang mempesona dan keunikan budaya masyarakat Suku Sasak menjadi daya tarik utama yang memikat para wisatawan baik dari dalam maupun manca negara. Kabar keindahan alam Pulau Lombok itulah yang akhirnya membuat saya memilih untuk berpetualang ke pulau yang terkenal dengan sebutan Pulau Seribu Masjid itu.

Senggigi Beach

Pesawat Lion Air yang menerbangkan saya bersama dengan seorang teman dari Italia akhirnya mendarat sekitar pukul 3 sore hari waktu Lombok. Setelah mencocokan jam dengan waktu Lombok, mengingat Lombok lebih cepat satu jam dari Jakarta, kami pun berangkat ke wilayah Senggigi tempat hotel kami berada dengan menggunakan sebuah taksi.

Senggigi merupakan salah satu destinasi wisata yang populer di Lombok. Lokasinya yang strategis membuat sejumlah wisatawan memilih untuk menginap di wilayah tersebut. Dari Senggigi, kita bisa pergi ke Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno dengan jarak yang lebih dekat. Pun demikian jika kita ingin berwisata ke Lombok bagian selatan untuk menikmati eksotika pantai-pantainya seperti Pantai Kuta dan Pantai Tanjung Aan.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, kami pun tiba di Hotel Senggigi Beach Resort. Sempat terjadi kejadian yang kurang mengenakan sesaat setelah kami melakukan check in di hotel. Pasalnya kami baru menyadari kalau barang-barang kami masih berada di dalam bagasi taksi, sementara taksi sudah melaju pergi. 

Dalam kondisi serba panik, staf hotel berinisiatif untuk menelepon perusahaan taksi yang membawa kami ke hotel. Meski sempat ditentang oleh rekan seperjalanan saya dari Italia, namun akhirnya ia setuju untuk memberikan uang pengganti bensin sekitar 30 ribu Rupiah kepada sopir taksi yang kembali ke hotel untuk mengantarkan barang-barang kami.

Setelah menyegarkan badan dengan siraman air dari shower yang dingin, saya bersama teman memutuskan untuk berjalan-jalan menikmati keindahan pantai. Hotel Senggigi Beach Resort terletak tepat di tepi Pantai Senggigi. Kebetulan cottage yang saya tempati juga berada tepat di tepi pantai sehingga hanya diperlukan beberapa meter saja untuk melangkahkan kaki di hamparan pasir pantai.

Pantai Senggigi memiliki pantai yang landai dengan butiran pasir putih nan lembut. Ombak yang sore itu terlihat sedikit ganas akibat kerasnya hembusan angin, dimanfaatkan oleh sejumlah turis asing pecinta surfing untuk berselancar menikmati serunya ayunan gelombang. Sementara sebagian turis lainnya memilih untuk duduk bersantai di atas pasir putih sembari menunggu datangnya sunshet di ufuk barat cakrawala.

Kami pun tidak melewatkan kesempatan itu untuk turut serta menikmati keindahan Pantai Senggigi. Beberapa saat kemudian semburat kemerahan di ujung cakrawala yang dinanti pun muncul. Pantulan sunshet yang membuncah menerangi permukaan air laut membuatnya terlihat seperti permadani alam yang menghampar. Sungguh sebuah panorama yang menganggumkan.

Sunshet di Pantai Senggigi, Lombok


Malam harinya kami memulai petualangan wisata kuliner dengan menikmati sejumlah makanan khas Lombok seperti ayam taliwang dan plecing kangkung. Rasa yang pedas dan gurih membuat saya ketagihan untuk menikmati sajian Ayam Taliwang di lain kesempatan. Ternyata penyuka ayam taliwang dan plecing kangkung bukan hanya orang Indonesia loh. Sejumlah turis asing juga tampak lahap menikmati sajian khas Pulau Lombok tersebut.

Namun bagi yang ingin menikmati sajian menu lainnya, jangan khawatir. Di sepanjang Jalan Senggigi terdapat jejeran kafe, bar dan restauran dengan beragam varian menu yang menggoda, baik menu nusantara maupun menu ala Eropa. Mayoritas kafe dan restauran di Senggigi hanya beroperasi hingga pukul 12 malam saha. Lewat dari jam tersebut, kafe-kafe dan restauran akan tutup sehingga suasana di sekitar Jalan Senggigi berubah sepi. Meski demikian sejumlah bar masih akan terus beroperasi sampai pagi menjelang.

Panorama Pantai Senggigi dari Hotel
Desa Wisata Sukarara

Keesokan harinya kami memulai menjelajahi Pulau Lombok yang terkenal dengan keindahan pantai dan keunikan budayanya. Destinasi pertama yang kami pilih untuk dikunjungi di hari pertama ini adalah wilayah Pantai di kawasan selatan Pulau Lombok, yaitu Pantai Kuta.

Untuk pergi ke Pantai Kuta, kami memutuskan untuk menyewa sebuah mobil dengan tarif Rp 400.000 hingga Rp 600.000 dengan durasi 8 - 10 jam lamanya. Harga tersebut sudah termasuk dengan BBM dan jasa driver yang juga berfungsi sebagai guide atau pemandu bagi kami. Petualangan pun dimulai sekitar pukul 8 waktu Jakarta atau 9 pagi waktu Lombok.

Karena Senggigi berada di wilayah utara Lombok, maka kami pun harus pergi dengan cara membelah Pulau Lombok untuk dapat mencapai kawasan Lombok Selatan. Sejumlah pedesaan dengan arsitektur rumah yang unik membuat rekan saya terlihat sangat takjub.

Melihat antusiasme bule di samping saya, akhirnya sang guide pun menawarkan untuk mengunjungi sebuah desa wisata yang terkenal dengan kerajinan tenun tradisional atau songket-nya, yaitu Desa Sukarara.

Baju adat Suku Sasak, Lombok

Desa Sukarara yang terletak di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, NTB, merupakan sebuah desa kecil yang yang menjadi salah satu pusat kerajinan tenun tradisional. Sebagian besar perempuan yang ada di Desa Sukarara bekerja sebagai penenun. Saat berjalan-jalan kami menjumpai hampir di setiap teras rumah tampak sejumlah perempuan Suku Sasak sedang sibuk menenun.

Karena penasaran, saya pun tergoda untuk mencoba belajar cara membuat kain tenun ala Suku Sasak. Ternyata prosesnya sangat rumit sehingga hanya dalam waktu beberapa menit saja, saya pun langsung menyerah.

Karena rumitnya motif dan teknik menenun Suku Sasak membuat kain tenun yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat tinggi. Tidak heran bila harganya pun lumayan terbilang mahal, yaitu berkisar dari ratusan ribu, hingga jutaan Rupiah.

Belajar menenun ala Suku Sasak, Lombok
Pantai Kuta Lombok

Setelah puas menikmati keunikan Desa Sukarara, kami pun melanjutkan perjalanan menuju destinasi tujuan utama kami, yaitu Pantai Kuta Lombok dan Tanjung Aan. 

Pantai Kuta Lombok terletak di Desa Kuta, Lombok Tengah. Lokasinya berada sekitar 56 KM dari ibukota NTB, Mataram. Keunikan pantai ini adalah pasir putihnya yang tampak laksana biji merica. Karena keunikannya inilah Pantai Kuta Lombok disebut juga sebagai Pantai Merica.

Selain keindahan alam yang mempesona, di Pantai Kuta juga kerap diadakan upacara tradisional, yaitu Upacara Bau Nyale. Dalam upacara ini warga setempat akan mencari cacing Nyale di laut. Menurut legenda, dahulu kala ada seorang putri bernama Putri Mandalika. Parasnya yang sangat cantik, membuat banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikahnya. Namun karena tidak dapat mengambil keputusan, ia pun memilih untuk terjun ke dalam laut. Sebelum terjun, ia berjanji akan datang kembali sekali dalam setahun. Rambut sang putri yang panjang kemudian berubah menjadi cacing Nyale.

Pantai Kuta Lombok
Sayangnya kenyamanan para turis termasuk kami untuk menikmati keindahan Pantai Kuta Lombok sedikit terganggu oleh ulah sejumlah oknum pedagang souvenir yang terkesan memaksa saat menjual barang-barang dagangan mereka. Jika saja pihak pemda setempat atau pihak pengelola wisata Pantai Kuta Lombok mampu mengkoordinir para pedagang souvenir tersebut, maka sudah barang tentu para turis akan merasa lebih nyaman saat menikmati suasana alam pantai yang menganggumkan tersebut.

Pantai Tanjung Aan

Puas menikmati keindahan Kuta Lombok, perjalanan pun dilanjutkan untuk mengunjungi Pantai Tanjung Aan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Kuta Lombok.

Saat menginjakan kaki pertama kali di Tanjung Aan, pandangan saya langsung terhipnotis oleh panorama pantai yang mengagumkan. Hanya satu kata yang tersirat di kepala saya saat itu: Luar biasa!

Pantai Tanjung Aan memiliki panorama yang spektakuler bukan saja dari keindahan pantainya, tapi juga perbukitan yang menghiasi di sekitarnya. Deburan ombak, pasir yang memukau, gugusan perbukitan nan hijau dan birunya laut laksana kristal bagai lukisan alam dengan nilai estetika yang luar biasa. Tidak berlebihan rasanya jika Pantai Tanjung Aan dikenal pula sebagai Selandia Baru-nya Indonesia. Untuk Anda pecinta wisata pantai, Tanjung Aan sangat layak berada di daftar teratas kunjungan Anda.

Pose di Pantai Tanjung Aan, Lombok


Gili Trawangan

Terpukau dengan pesona keindahan Pantai Kuta Lombok yang eksotis tidak membuat petualangan kami untuk menjelajahi Pulau Lombok terhenti. Destinasi di hari selanjutnya untuk dikunjungi adalah Gili Trawangan.

Pulau pesta! Itulah sekilas gambaran saya tentang Gili Trawangan sesaat setelah menginjakan kaki di pulau tersebut. Gili Trawangan adalah salah satu dari 3 gugusan Pulau Gili yang terletak di utara Pulau Lombok dan berbatasan langsung dengan Pulau Bali, karena letaknya yang tepat berada di Selat Lombok.

Karena kendaraan bermotor dilarang berada di Gili Trawangan, maka untuk menjangkau hotel kami yang berada di belahan lain pulau, kami pun harus menggunakan sebuah kendaraan tradisional yang ditarik oleh seekor kuda yang disebut Cidomo yang bertarif Rp 75.000. Cidomo sebenarnya serupa dengan jenis kendaaraan tradisional khas Yogyakarta, yaitu delman atau andong.

Cidomo yang kami tumpangi berderap menyusuri jalanan Gili Trawangan membelah teriknya matahari yang menyengat di siang itu. Sejumlah hotel, kafe dan bar tampak berjejer di sepanjang jalan yang kami lewati. Hingar bingar musik dari sejumlah bar berpadu dengan pengunjung yang didominasi turis asing seakan menandai kalau pulau indah ini tak pernah sepi dari pesta. Bali-nya Lombok, demikian salah satu sebutan untuk Gili Trawangan.

Panorama Pantai Gili Trawangan


Namun bagi Anda yang menyukai suasana yang lebih tenang, Gili Meno dan Gili Air lebih direkomendasikan untuk dikunjungi. Gili Meno dan Gili Air menawarkan destinasi wisata pantai yang tidak kalah mengagumkan. Suasana yang tenang dan pantai yang indah menjadikan wilayah ini sangat cocok sebagai destinasi bagi pasangan yang hendak berbulan madu. 

Selain panorama pantainya yang mempesona, Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air juga memiliki panorama alam bawah laut yang spektakuler. Karenanya jika Anda berkunjung ke Gili Trawangan, sempatkan diri Anda untuk menyelami eksotika alam bawah lautnya. Scuba diving dan snorkeling bisa menjadi pilihan untuk dapat menikmati keindahaan coral yang mempesona, beragam ikan nan cantik dan penyu raksasa yang unik. Jadi tunggu apalagi? Ayo berwisata ke Pulau Lombok dan jelajahi pesona keindahan alamnya! (Eti)


Senin, 11 Mei 2015

Sawarna, Surga Tersembunyi Di Selatan Jawa

 

Kilauan emas semburat senja di ufuk barat tampak menyapu hamparan permadani biru di sore itu. Nun jauh di batas cakrawala tampak sejumlah surfer saling berlomba menaklukan keangkuhan gulungan ombak yang membuncah. Sementara sebagian orang lainnya memilih duduk bersantai di atas lembutnya pasir putih sambil menikmati keindahan alam yang tersembunyi di selatan Jawa, Pantai Sawarna. 



Pantai Sawarna merupakan sekumpulan pantai eksotis dengan panjang pantai mencapai 65 km. Letaknya berada di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Propinsi Banten. Destinasi wisata pantai ini mulai dikenal pecinta wisata khususnya dari kalangan menengah ke bawah sejak beberapa tahun terakhir. 

Keindahan pantainya yang unik dengan hamparan pasir putih berpadu dengan karang berpagar hijaunya perbukitan nan asri menjadi salah satu daya tarik wilayah ini untuk dikunjungi. Sejumlah destinasi wisata eksotik siap memanjakan para wisatawan dengan suguhan panorama yang memikat, diantaranya Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Karang Teraje, Goa Lalay dan Goa Langir serta Goa Seribu Candi.

Pantai Ciantir

Pantai Ciantir menyuguhkan panorama pantai dengan hamparan pasir putih nan lembut yang berpadu dengan hijaunya perbukitan. Besarnya ombak ternyata tidak menyurutkan minat para wisatawan untuk menikmati segarnya air laut dengan berenang di tepian pantai yang landai.

Pantai Ciantir Sawarna
Pantai Tanjung Layar

Pantai Tanjung Layar menyajikan dua karang besar yang berhimpitan seperti layar kapal sebagai background dengan hiasan karang-karang cadas dan datar laksana lantai sebuah kapal. Pantai ini merupakan ikon dari Pantai Sawarna. Karena itulah tidak lengkap rasanya jika berlibur ke Pantai Sawarna tanpa mengunjungi pantai unik ini.

Karang Teraje

Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan panorama sunset yang spektakuler, maka pilihan yang tepat adalah dengan mengunjung Karang Teraje. Di lokasi ini para wisatawan akan dimanjakan dengan keelokan panorama sunset yang eksotis dari atas gugusan karang yang menjulang di sepanjang pantai.

Pantai Sawarna
Goa Lalay

Goa Lalay terletak di kaki Bukit Pasir Tangkil, yang berada di kawasan Kampung Cipanas di Desa wisata Sawarna. Goa ini dinamakan Lalay atau kelelawar dalam Bahasa Sunda, dikarenakan dahulunya goa tersebut merupakan sarang dari ribuan kelelawar.

Untuk masuk ke dalam goa, pengunjung diharuskan untuk selalu berhati-hati. Pasalnya meski memiliki pintu masuk yang cukup lebar namun bagian atapnya lumayan rendah. Sementara didalam goa terdapat aliran sungai kecil yang sedikit licin dan berlumpur.

Goa Lalay diperkirakan memiliki panjang lebih dari 2 kilometer. Namun karena jalur goa yang semakin menyempit, maka para pengunjung hanya diizinkan untuk mengkesplorasi hingga di kedalaman 400 meter saja.

Goa Langir

Pantai Goa Langir berada sekitar 2 km dari pusat keramaian desa wisata Sawarna. Lokasinya yang  berada di cekungan tebing dan tersembunyi cukup sulit untuk ditemukan tanpa bantuan local guide.

Jalanan menuju goa Langir sedikit menanjak dengan bebatuan dan kerikil di atasnya. Namun setelah tiba di depan mulut goa, ternyata perjuangan masih belum usai. Pasalnya wisatawan akan dipaksa untuk memasuki pintu goa yang lumayan kecil dengan jalan masuk yang menurun.

Perjuangan nan melelahkan ke dalam Goa Langir akhirnya terbayar lunas begitu kita tiba di dalam goa. Sebab meski pintu masuk goa kecil, namun ruangan didalam goa lumayan besar dengan panorama yang mengagumkan.

Goa Seribu Candi

Goa Seribu Candi memberikan hadiah panorama keindahan stalagmit dan stalagtit yang menjulang menyerupai candi-candi kecil di dalamnya. Tidak heran bila kemudian goa ini dinamakan sebagai Goa Seribu Candi. (Eti)